Subscribe Twitter Facebook
Showing posts with label puisi cinta. Show all posts
Showing posts with label puisi cinta. Show all posts

Saturday 1 January 2011

TAK RELA

Pedih itu kembali ku raih
saat q mencoba menjadi apa yg kau minta

namun….

kau paksa aq tersenyam dlm pedih ini
kau paksa aq mengerti dngn apa yg trjadi

aq tak rela…
aq tak trima….
salahkah aq cemburu,
saat kau salah sebut namaku

senandung rindu

senandung rindu cintaku pada mu,menghiasi perjalanan hidupku,siapakah yang mampu mengobati rasa rindu ini,kalau bukan dirimu wahai pujaan hatiku,kau yang selalu ada dalam hiddupku,di antara embun pagi yang bersinar hanya cintaku yamg mampu berkilau dihatimu,di antara malam yang gelap hanya hatiku yang mampu menyinari hatimu,oh….bidadari mimpi datanglah di waktu aku sedang tidur,jangan kau datang di waktu pagi,salam sayang takkan hilang,salam manis takkan habis.mmmmmuuuuuuaaaahhhhh

Wednesday 4 June 2008

Mengapa masih ada air mata mengalir
ketika cintaku ikhlas kulepas
Mengapa masih ada rindu
ketika kau tak ada lagi di sisiku
Mengapa harus ada amarah
ketika kau tak pedulikanku

Mengapa harus ada kata mengapa
ketika semuanya aq coba lepaskan
ketika semuanya aq ikhlaskan
ketika aq coba mwnghapus bayanganmu dalam benakku

kenapa masih ada pengharapan
ketika tak mungkin ada harapan

Bantu aq ya Allah
untuk bisa melupakan semua
untuk bisa mengahapus semua kenangan
hingga tak pernah ada rasa sakit yang begitu dalam

hingga tak ada lagi kata MENGAPA ……..

Malam yang resah bersama hati yang resah
biar jau aku menanti langkah
namun aku selalu terjebak bersama amarah

terdiam bersama bosan
terduduk di satu kaki kursi

aku mencoba menapaki ujung tangga yang seakan terlalu jauh untuk ku tapaki
saat aku terbang
kulihat gerimis duka datang

hari itu…
berlalu pula itu…

asa, rasa, merasa apa ?
aku terlelap, namun aku tertidur dalam cinta tanpa harap

aku hanya ingni bisikan kata yang tak bisa aku ungkap dikala kau terbangun
“sungguh aku sayang kamu”

Meski sejenak bertemu, aku bahagia bisa kembali melihatmu
Di batas-batas kerinduan dan kehampaan tak terasa airmata menetes di pipiku

Hati yang mati suri, tiba-tiba terjaga dan berkata bahwa sesungguhnya rasa masih ada
Baru kumengerti bahwa rasa tak pernah pergi dan sepertinya takkan terganti

Sekeras apapun kumencoba, selemah apapun daya tuk mengingatnya
Hati miliki pilihannya sendiri yang tak bisa diatur oleh akal

Kukira aku sudah berhenti berharap di sekian waktu yang lalu
Kukira aku tak punya lagi hasrat untuk bertemu
Kukira… aku takkan lagi melihatmu seindah seperti dulu
Hingga kemarin aku tahu bahwa segalanya tak ada yang berubah
Hanya setumpuk perkiraanku saja yang salah

Rindu

Sebuah lonceng yang berdentang
Manakala kesunyian menghadang
Yang slalu memainkan ritme kerinduan
Dan selalu menginginkan engkau datang

Rindu bagai mentari
Yang datang dipagi hari
Memberi kehangatan
Sesekali sengatan

Atau..
Rindu bagai bulan
Yang datang dengan malu-malu
Memayungi malam dengan sinar temaram
Dan aku tetap menginginkan engkau datang.

kemana aku harus mencari

Jika diriku kehilangan teman, tantu aku bisa
menghibur diri bersama teman yang lain.
Sehingga hilanglah rasa kehilangan itu.

Jika aku kehilangan harta benda, aku bisa menyusun
kembali rencana untuk lebih tekun bekerja.
Agar semua hata benda yang telah hilang bisa terganti kembali.


Namun kini aku merasakan hilangnya dambaan hati
yang dapat memunculkan gambaran senyuman manis dihatiku.
Kemana arah kaki ini harus melangkah untuk mencari penawar
atau pengganti..?
Apa yang bisa mengobati rasa perih abadi yang ada di hatiku ini..?
 
Powered by Blogger