Subscribe Twitter Facebook

Saturday 1 January 2011

titik terang hawaku

stelah kini ku berjalan jauh diusia ku yang 28 ni akhirnya ku menemukan gambaran keberadaanmu oh hwaku
kini ku coba tuk mengumpulkan bekal amunisiku tuk sampai ke negaramu berada,jauh memang jauh tapi ku harus bisa samp[ai kenegerimu berada tuk membawamu pulang ke gubukku ini
semoga kau tetep jaga perasaan bathinku ini

Ku Telusur Sepi


Ada bayang yang mengusik hari

Ada jiwa yang memanggil sunyi

Ada hati yang bertaut mimpi

Ada..diri meringkuk sunyi

Namun tiada asa yang terpatri

Indah yg dulu pernah kau tawarkan

kini berevolusi menjadi mimpi buruk

Sesal tiada lagi kan berarti

Air mata darah pun takkan mampu merubah segalanya

entah..apa lagi yg mampu ku rangkai

kata..tak bisa ku jadikan kalimat

kalimat tak mampu ku jadikan puisi

segalanya hancur..

imajinasi tlah enggan bersmayam dlm keheningan

yg dengan susah payah ku ciptakan

Biar,ku telusur sepi merangkai mimpi

Berharap jiwa baru kan terlahir di tahun baru




Reporter Unpad Raih Prestasi di SEAMEO-Australia Press Award 2010

Laporan oleh: Marlia

[Unpad.ac.id, 20/01/2011] Karya salah seorang reporter tim Unpad News & Information Center (UNIC) UPT Humas Unpad, Eka Bahtera, terpilih menjadi salah satu dari The Top 14 Articles pada ajang SEAMEO-Australia Press Award 2010 yang digelar oleh The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO). Karya tersebut berjudul “Konsep Panti Asuhan Tidak Efektif Bagi Perkembangan Anak?” atau yang dalam judul bahasa Inggrisnya Are Orphanages No Longer Effective for Child Development?”.

Eka Bahtera (Foto: Tedi Yusup)*

Ajang kompetisi ini telah berlangsung selama 10 tahun dan diikuti oleh para jurnalis dan komunikator pendidikan se-Asia Tenggara. Pada penyelenggaraan SEAMEO-Australia Press Award kali ini, panitia mengambil tema “Innovation in Education”. Tema ini mendukung komitmen SEAMEO untuk meningkatkan kerjasama regional di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan di Asia Tenggara sejak berdirinya di tahun 1965.

Menanggapi prestasi yang diraihnya tersebut, Eka yang ditemui di Ruang UNIC UPT Humas Unpad, Gedung 1 Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Rabu (19/1), menjelaskan bahwa ia merasa sangat bangga dan tidak menyangka artikelnya akan terpilih pada ajang tersebut. “Saya merasa sangat senang dan tidak menyangka tulisan saya lolos. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua teman-teman di tim UNIC UPT Humas Unpad, karena tanpa bantuan teman-teman saya belum tentu bisa lolos,” jelas alumni Jurusan Jurnalistik Ekstensi Fikom Unpad 2007 ini.

UNIC UPT Humas Unpad merupakan tim yang mengelola materi informasi dan berita terkait Unpad. Tim ini antara lain mengelola website Unpad di alamat www.unpad.ac.id, mengelola layanan electronic customer care melalui social media facebook.com/unpad dan twitter.com/unpad, serta mengelola penerbitan untuk kalangan internal berupa majalah Gentra dan Unpad e-Zine.

Karya yang ditulis Eka tersebut pernah dipublikasikandi www.unpad.ac.id pada 12 November 2010 lalu. Tulisan itu merupakan liputan kegiatan bertema “Optimalisasi Peran Pekerja Sosial dalam Melindungi Anak Indonesia Melalui Perencanaan Permanensi” yang dilaksanakan oleh FISIP Unpad di Jatinangor.

Prestasi ini tak urung mendapat apresiasi dari Kepala UPT Humas Unpad, Weny Widyowati S.Sos., M.Si. Saat ditemui di ruang kerjanya, Weny menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan Eka dalam ajang tersebut. “Selamat atas keberhasilan Eka, salah seorang anggota tim UNIC UPT Humas Unpad. Walaupun bukan juara pertama, tapi sudah diakui di tingkat ASEAN. Semoga ini menjadi motivasi bagi yang lain, walaupun dengan berbagai keterbatasan, tapi masih bisa meraih prestasi,”ujarnya.

Weny juga menyampaikan bahwa UPT Humas Unpad mendapat informasi tentang ajang tersebut cukup mendadak, bahkan nyaris batas akhir penutupan pendaftaran. Akan tetapi ia berterima kasih kepada pihak Pembantu Rektor V Unpad yang telah memberi kesempatan berpartisipasi pada ajang tersebut. “Kedepannya, bila ada para penulis dari fakultas yang mengikuti kompetisi tersebut, Humas Unpad akan memfasilitasi sehingga Unpad bisa mengirimkan lebih banyak peserta,” tambahnya.

SEAMEO-Australia Press Award 2011 ini diikuti oleh 11 negara anggota SEAMEO. Penilaiannya tertuju pada keunggulan dalam jurnalisme meliputi dampak, orisinalitas, detail dan substansi pelaporan, dan relevansi pendidikan dan Asia Tenggara. Kali ini yang berhasil menjadi juara adalah Melclaire Delfin dari Filipina. Selain itu, ada beberapa penulis dari Thailand, Kamboja, Malaysia, dan Indonesia yang turut terpilih dalam The Top 14 Articles pada ajang tersebut. Informasi lebih lanjut tentang ajang tersebut dapat diakses di http://www.seameo.org/. (eh)*
Sebelumnya

* Pembangunan Gedung Rektorat di Jatinangor Siap Masuki Tahap Dua
* Menggali Info Penting Penelitian Melalui Refworks dan COS
* Nantikan Keunikan Duet Ubun Kubarsah – Ganjar Kurnia di Syair Keur Syiar


Sesudahnya

* Panitia Perpanjang Pengisian Biodata Online SNMPTN Jalur Undangan Hingga 15 Maret 2011
* Semuel Samson, “Unpad Kampus Pertama di Indonesia yang Bekerja Sama dengan Kampus di Serbia”
* Unpad dan P4TK Tandatangani MoU Program Peningkatan Vokasi Berkelanjutan

sahabat


Pergilah kau ke ujung dunia
tak kan ada teman yang mengerti dirimu selain aku
cobalah engkau menulis sebuah kata di dinding toko orang
tak kan ada yang bisa menghayati tulisanmu selain aku wahai sobat
dari hatiku yang paling dalam, mungkin kau tak mengerti sedalam diriku
tapi aku mencoba membawamu ke dasar lubuk hatiku

Meditasi Hati

Melayang kelangit ketujuh
Lewati cakrawala elok rupawan
Tata surya nan luas ku susuri semua
Tiada keegoisan yang kaku tertekuk
Hanya caravan Hindustan yang lewati tingkap langit dunia.
putar otak ini hingga bumi di atas,langit di bawah.
Hati jadi bercahaya hingga silau mata para pendosa.
Dari hati ini,lahirlah benih suci
yang bertumbuh hingga tinggi sekali.
Jalan menuju Roma sungguh luas
Tapi jalur sutra luas lebar membentang
Senyum sang siwa cerahkan lambung bumi.

Asa Dalam Nestapa

Dalam goresan nan kelam
Kuukir memori tawa
Canda ceria suka dan duka
Terekam dalam sinema
Nian beku dalam kalbu

Kala kutatap rupanya
Kala kugapai gerbangnya
Kala kurasakan dinginnya
Dan kala ku termangu
Disinilah jendela masa depanku

Nantikan aku


demi Tuhan sakit ini sangat sakit
ketika tergambar jelas yang nyata itu
omonganmu semu wahai perayu
telingaku sudah bersih dari kotoran-kotoran rayuanmu
mataku sudah tak tertutup dengan wajah naifmu
hatiku sudah mati akan cinta untukmu

tetapi semuanya belum berakhir
masih ada sisa sakit ini
masih ada yang ingin ku tunjukan pada pembual besar
agar kamu malu
agar kamu tak berani lagi memampang wajah tak berdosamu dihadapanku

aku bukan orang lugu
nantikan saja aku untukmu
dengan membawa rasa sakit aku
dengan sedikit cacian untukmu

sebuah kematian

fajar ini kematian itu datang
burung gagak menancap tiang batas
luruhkan bergulung-gulung rencana
bebaskan janji-janji yang ada

berpasang mata teteskan air mata
uapkan kebencian dan dendam
kibaskan kesalahan
hanya kebaikan sempat terenda

warna-warni bunga dianyam,dirangkai
menemani ke rumah peristirahatan raga
sedang sukama berlari temui pemiliknya
lepaskan semua harta dan dunia

saat sembab mulai menyempit
ada tawa hangat terurai,tersembunyi
terkendali

malam yang tak bisa ku mengerti

entah kenapa
rasanya susah untuk tertidur
dan susah rasanya
tuk ku lupakan mu

apalagi
ku punya salah
yang begitu banyak padamu

malam ini menjadi
malam yang tak dapat ku nikmati
dengan istirahat dan mimpi yang indah

tak biasa nya aku merasa begini
malam ini
adalah malam yang
tak dapat ku artikan dan ku pandang dengan layak nya

TENTANG PULANG

kemarin aku coba membeli sebuah pintu
di sebuah toko yang menjual barang-barang antik
siapa tahu bisa benar benar pulang ke masa lalu
siapa tahu memang itu jalan keluar dari hari ini
siapa tahu disanalah semestinya sebaik dan semestinya tempat aku berhenti

aku sungguh menaruh semuanya harapanku
pada pintu itu
semuanya yang kutabung atau lebih tepatnya kutahan
sehingga jadi fermentasi begini harapanku
memabukkan,melarikan sementara

tapi aku sebenarnya ingin selamanya
berada di rumah lagi
merentangkan kaki
melunasi rindu

aku sudah mendapatkan pintunya
membayarnya tunai
memasangnya di lapang luas

tapi tak bisa mengetuknya
berapapun genggamanku menyentuh bidangnya
sekuat apapun aku menggedornya
tiada suara

entah itu kau ketahui atau tidak

aku merasa pernah mendengar bahwa terdapat suatu peraturan
menghadapi pintu rumahmu
kalau memang kau yakin itu rumahmu

tidak ada mendobrak masuk
untuk pulang
sebesar apapun rindumu
semegah apapun letihmu

dan jangan mengetuk
sebab hanya yang merasa tamu yang mengetuk

TAK RELA

Pedih itu kembali ku raih
saat q mencoba menjadi apa yg kau minta

namun….

kau paksa aq tersenyam dlm pedih ini
kau paksa aq mengerti dngn apa yg trjadi

aq tak rela…
aq tak trima….
salahkah aq cemburu,
saat kau salah sebut namaku

senandung rindu

senandung rindu cintaku pada mu,menghiasi perjalanan hidupku,siapakah yang mampu mengobati rasa rindu ini,kalau bukan dirimu wahai pujaan hatiku,kau yang selalu ada dalam hiddupku,di antara embun pagi yang bersinar hanya cintaku yamg mampu berkilau dihatimu,di antara malam yang gelap hanya hatiku yang mampu menyinari hatimu,oh….bidadari mimpi datanglah di waktu aku sedang tidur,jangan kau datang di waktu pagi,salam sayang takkan hilang,salam manis takkan habis.mmmmmuuuuuuaaaahhhhh
 
Powered by Blogger